METABOLISME KARBOHIDRAT
SOAL, JAWABAN, DAN RINGKASAN MATERI
Nama
Anggota Kelompok 2
Muhammad Prasetio Ersa (1017011041)
Muhammad Prasetio Ersa (1017011041)
Ajeng
Ayu Miranti (1117011001)
Ayu Berliana (1117011009)
Cindy Moyna Clara L.A (1117011012)
Febri Windi Asmoro (1117011020)
Miftahur Rahman (1117011035)
Vevi Aristiani (1117011051)
Yunia Hartina (1117011054)
Ayu Berliana (1117011009)
Cindy Moyna Clara L.A (1117011012)
Febri Windi Asmoro (1117011020)
Miftahur Rahman (1117011035)
Vevi Aristiani (1117011051)
Yunia Hartina (1117011054)
Jurusan Kimia, Universitas Lampung
Pertanyaan kelompok 1
- Mengapa ADP harus di tambah pi untuk menjadi ATP pada fermentasi alkohol?
Jawab:
Karena
pada ATP dapat langsung dipecah menjadi adenosin. monofosfat dan pirofosfat. Sehingga di butuhkan proses ini untuk menghasilkan 2 atp
yang akan membentuk 2 piruvat.Oleh karena itu, ADP memerlukan substrat pi untuk
menambahkan 1 gugus fospat membentuk ATP
- Mengapa menggunakan NAD + dan bukan NADP+ ? Mengapa jalur reduksi ?
Jawab
:
Karena,
pada proses metabolisme karbohidrat digunakan NAD + Sedangkan pada
metobolisme lemak digunakan NADP+. Jalur reduksi digunakan karena
jalur reduksi simpang glukuronat terjadi penurunan bilangan oksidasi yang
disebabkan penambahan unsur hidrogen dari NAD + menjadi NADH.
- Jalur reaksi pentosa phospat dan enzim
Jawab
:
Contohnya
pada ribulosa menggunakan enzim ribosaphospat isomerase menjadi ribulosa
5-phospat, kemudian dengan enzim ribosaphospat isomerase menjadi ribosa
5-phospat. Setelah itu dengan enzim ribulosaphospat 3-epimerase menjadi
silulosa 5-phospat. Terakhir dengan enzim transketolase dan penambahaneritrosa
4-phospat akan menjadi fruktosa 6-phospat selanjutnya masuk siklus Krebs.
Tiap reaksi dalam proses glikolisis ini menggunakan
enzim tertentu:
-Heksokinase
Enzim
heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg+
sebagai kofaktor. Heksokinase yang berasal dari ragi dapat merupakan katalis
pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi
juga kepada fruktosa, manosa, dan glukosamina.
-Fosfoheksoisomerase
Reaksi
berikutnya ialah isomerisasi, yaitu pengubahan glukosa -6- fosfat menjadi
fruktosa -6- fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase.
-Fosfofruktokinase
Fruktosa -6-
fosfat diubah menjadi fruktosa -1,6- difosfat oleh enzim fosfofruktokinase
dibantu oleh ion Mg+ sebagai kofaktor.
-Aldolase
Enzim ini
terdapat dalam jaringan tertentu dan dapat bekerja sebagai katalis dalam reaksi
penguraian beberapa ketosa dan monofosfat, misalnya fruktosa -1,6- difosfat,
segoheptulosa -1,7- difosfat, fruktosa -1- fosfat, Eritrulosa -1- fosfat. Hasil
reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi acetone
fosfat.
-Triosafosfat Isomerase
Andaikata
sel tidak mampu mengubah dihidroksi aseton fosfat menjadi
D-gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidroksi aseton fosfat akan tertimbun
dalam sel. Hal ini tidak berlangsung karena dalam sel terdapat enzim
triosafosfat isomerase yang dapat mengubah dihidroksi aseton fosfat menjadi
D-gliseraldehida-3-fosfat.
-Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang
menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-difosfogliserat menjadi
asam 3-fosfogliserat.
-Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril
mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam 3-fosfogliserat
menjadi asam 2-fosfogliserat.
-Enolase
Reaksi
berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari asam
2-fosfogliserat dengan katalis enzim enolase dan ion Mg++ sebagai
kofaktor.
-Piruvat Kinase
Enzim ini
merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari asam fosfoenolpiruvat
kepada ADP sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul asam piruvat
-Laktat Dehidrogenase
Reaksi yang
menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi tahap akhir glikolisis,
yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi asam piruvat.
- Persamaan dan perbedaan glikolisis anaerob dan fermentasi alkohol?
Jawab:
tidak ada perbedaan. Tetapi pada alkohol harus ada enzim dr sacharomises
ceriviceae
- Asetil coA, reaksi total dan energi ?
Jawab
:
Piruvat
+ NAD+ + koenzim-A asetilkoenzim-A + NADH + CO2
Energy
yang di hasilkan sebanyak 22,5 Kj /mol
Pertanyaan kelompok 3
1. Fungsi
Mg2+ ?
Jawab: sebagai
kofaktor pada reaksi
pengaturan dekarboksilasi piruvat yang menonaktifkan kompleks piruvat
dehidrogenase dengan subunit katalitiknya yang terfosforilasi.
2. Tempat
penyimpanan piruvat, apakah terjadi reaksi lebih lanjut? Dicari lagi!
Jawab :
Piruvat adalah suatu
senyawa
kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini merupakan hasil metabolisme
glukosa yang
disebut glikolisis.
Sebuah molekul
glukosa terpecah menjadi dua molekul asam piruvat, yang kemudian digunakan
untuk menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen, maka
asam piruvat diubah menjadi asetil-KoA, yang kemudian diproses dalam siklus
Krebs. Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara anaerobik,
menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol pada
tumbuhan. Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat dehidrogenase dan koenzim NADH melalui fermentasi
laktat, atau menjadi asetaldehida dan lalu etanol melalui
fermentasi alkohol.
3. Berapa
lama proses fermentasi menghasilkan etanol?
Jawab :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2
ATP ∆H= 118 kJ/mol
Waktu yang di perlukan untuk mengubah
glukosa menjadi alkohol dapat di hitung dengan rumus :
Laju fermentasi =
kadar kemurnian alkohol (%)
Waktu ( hari )
4. Siklus
pembentukan glukuronat dan asam askorbat pada tumbuhan?
Jawab
:
5. Jelaskan
metabolisme jalur lingkar glukuronat dan asam askorbat! Enzim apa yang
digunakan pada pembentukan L-gulonolakton dari L-gulonat
Jawab :
Pembentukan
asam glukuronat dari glukosa 6-fosfat merupakan tahap pertama jalur metabolisme
glukosa lainnya yang terjadi di dalam sel hewan dan tumbuhan. Ini melibatkan juga jalur
biosintesis asam askorbat (Vitamin C). Reaksi
pembentukan glukuronat dari glukosa melibatkan uridin mukleosida sebagai
kofaktor. Tahap reaksi
pembentukan L-gulonat dari D-Glukuronat merupakan salah satu reaksi reduksi
(yang memakai NADPH) dalam jalur metabolisme ini. Di sini L-gulonat berperan,
baik sebagai senyawa-antara dari jalur lingkar metabolisme maupun sebagai
prazat untuk biosintesis L-askorbat. Reaksi oksidasi dalam jalur metabolisme
lingkar ini menggunakan NAD + dan bukan NADP+.
Enzim
yang digunakan pada pembentukan L-gilonolakton dari L-gulonat adalah enzim
L-gulonolakton dehidrogenase yang hanya terdapat pada tumbuhan. Hal inilah yang
menyebabkan pembentukan Asam askorbat(vitamin C) hanya terjadi pada tumbuhan
karena pada Manusia dan primata tidak memiliki enzim tersebut.
Pertanyaan kelompok 4
1. Kenapa
CO2 berlebih mendorong oksalasetat dari piruvat?
Jawab
:
Perubahan piruvat ke oksaloasetat, reaksi ini
memerlukan ATP (adenosin trifosfat) dan dikatalisis oleh piruvat karboksilase.
Pada reaksi ini CO2 dibutuhkan untuk melakukan reaksi fiksasi dan memerlukan
biotin sebagai co-enzim. `
2. Efek
kebanyakan oksaloasetat dalam tubuh?
Jawab
:
Asetil
ko-A masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat
membentuk asam sitrat. Asam sitrat mengalami pengurangan dan
penambahan satu molekul air membentuk asam isositrat. Asam isositrat
mengalami oksidasi mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2
dan membentuk asam a-ketoglutarat. Selain itu, asam a-ketoglutarat
mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Pelepasan ko-A
dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi
untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi
satu molekul ATP. Terlalu banyaknya oksaloasetat yang masuk kedalam tubuh
menyebabkan penumpukan ATP sehingga reaksi dekarboksilasi asam piruvat tak
terjadi dan laju reaksi siklus krebs berkurang.
3. Pengaturan
dekarboksilasi piruvat: apa yang dimaksud laju reaksi fosforilasi subunit
katalitik kompleks piruvat dehidrogenase (aktif) dan kompleks piruvat ? Bedanya
apa! Dan hubungannya apa?
Jawab:
Dalam
pembentukan piruvat menjadi asetil koenzim-A terjadi kompleks enzim-substrat
(sub unit katalik kompleks piruvatdehidrogenase) yang mana kompleks
enzim-substrat ini bersifat aktif sehingga terjadi proses dehidrogenasee yang
di tandai dengan pembentukan NAD+ menjadi NADH, namun bila tubuh
dalam keadaan ATP yang banyak, maka kompleks enzim-substrat (sub unit katalik
kompleks piruvat dehidrogenase) akan terhambat karna adanya penambahan pospat
dari ATP sehingga kompleks Enzim-substrat yang terbentuk adalah kompleks
piruvat dehidrogenase dengan sub unit kataliknya yang terfosforilasidan di
bantu dengan ion Mg2+, kompleks enzim-substrat ini bersifat tidak aktif sehingga proses
dehidrogenasee tidak terjadi. Namun bila
ternyata jumlah ADP banyak, maka laju reaksi defosforilasi kompleks piruvat
dehidrogenase bertambah besar sehingga
kegiatan kompleks enzim-substrat (kompleks piruvat deehidrogenase) bertambah
besar sehingga produksi NADH bertambah dan produksi asetil koenzim-A bertambah.
4. Adakah
fermentasi kecuali ragi? Contohnya?
Jawab
:
Ada.Contohnya
: fermentasi yang dilakukan oleh
bakteri asam cuka (acetobacter aceti).
5. Apakah
yang dimaksud jalur metabolisme simpang fosfoglukonat?
Jawab
:
Jalur
Metabolisme Simpang Fosfoglukonat juga di namai jalur metabolisme pentosa
fosfat atau jalur simpang heksosa monofosfat adalah Jalur metabolisme yang terjadi
di dalam cairan sitoplasma, proses yang menghasilkan NADPH dan pentosa
(gula 5-karbon).
Pertanyaan
Kelompok 5
1.
faktor-faktor
yang menyebabkan jumlah ATP berlebih pada pembentukan asetil coA?
Jawab :
Yang menyebabkan jumlah ATP berlebih karna tubuh saat itu memiliki jumlah ADP yang
banyak, sehingga laju reaksi defosforilasi kompleks piruvat dehidrogenase
bertambah besar akibatnya laju dekarboksilasi piruvat menjadi asetil koenzim-A
naik sehingga laju reaksi daur Krebs bertambah besar dan produksi ATP bertambah
banyak dan bberlebih
2.
Kenapa jalur
metabolisme glukuronat melibatkan pembentukan asam askorbat?
Jawab :
Karena pada tumbuhan memiliki suatu enzim
L-glukonolakton yang dapat merubah L-glukonat menjadi asam askorbat
3.
Kenapa reaksi
dekarboksilase irreversible?
Jawab :
Karna tidak ada enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan
asam piruvat dari asetil koenzim-A
4.
Knp enzim
heksokinase dapat membantu fosforilase manosa untuk menjadi manosa-6-phospat?
mekanisme kerjanya?
Jawab :
Fruktosa-6-fosfat akan
membentuk 2 molekul fosfat yaitu GDP dan GAP dengan mengikat satu gugus fosfat
lagi membentuk fruktosa-1,6-difosfat. Kemudian akan mengalami pemecahan oleh
enzim aldosa menjadi gliseraldehida. Dengan menggunakan enzim gliseraldehid
kinase, gliseraldehid menjadi gliseraldehid-3-fosfat, yang akan membentuk asam
piruvat untuk masuk ke siklus krebs.
5.
Kenapa semua
monosakarida harus dirubah menjadi fruktosa-6-phospat? (rina)
Jawab :
Karena fruktosa 6-phospat dapat diubah menjadi asam
piruvat yang dapat masuk ke dalam siklus Krebs.
Pertanyaan kelompok 6
1. Adakah
contoh lain bakteri yang digunakan pada deudorof selain pseudomonas?
Jawab
:
Ada.
Contohnya : spesies Neisseria, , dan Azotobacter
2. Fungsi
pengaturan dekarboksilasi ?
Jawab
:
Dalam
dekarboksilasi piruvat terdapat dua subunit, piruvat dehidrogenase kinase dan
piruvat dehidrogenase fosfatase. Kedua enzim ini berperan dalam mengatur laju
reaksi dekarboksilasi piruvat dengan cara mengendalikan kegiatan sub unit
katalitiknya pada kompleks enzim piruvat dehidrogenase itu sendiri. Bila jumlah
ATP yang dihasilkan oleh daur Krebs dan fosforilasi bersifat oksidasi terlalu
banyak, keseimbangan reaksi berjalan ke bawah (laju reaksi fosforilasi sub unit
katalitik kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga kegiatan
kompleks piruvat dehidrogenase terhambat dan menjadi tidak aktif. Hal ini
menyebabakan terhentinya reaksi pembentukan asetilkoenzim-A dari piruvat.
Akibatnya, jumlah asetil koenzim-A yang diperlukan untuk daur Krebs akan
berkurang sehingga laju reaksi daur Krebs terhsambat dan produksi ATP terhenti.
Sebaliknya, bila jumlah ADP banyak (ATP sedikit) keseimbangan reaksi didorong
keatas (laju reaksi defosforilasi kompleks piruvat dehidrogenase bertambah
besar) sehingga kegiatan kompleks piruvat dehidrogenase bertambah. Akibatnya
reaksi dekarboksilasi piruvat menjadi koenzim-A naik, sehingga laju reaksi daur
Krebs bertambah besar dan produksi ATP bertambah banyak.
3. ATP
dan ADP berimbang pada pengaturan dekarboksilasi piruvat ?
Jawab
:
Bila
jumlah ATP yang dihasilkan oleh daur Krebs dan fosforilasi bersifat oksidasi
terlalu banyak, keseimbangan reaksi berjalan ke bawah (laju reaksi fosforilasi
sub unit katalitik kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga
kegiatan kompleks piruvat dehidrogenase terhambat dan menjadi tidak aktif. Hal
ini menyebabakan terhentinya reaksi pembentukan asetilkoenzim-A dari piruvat.
Akibatnya, jumlah asetil koenzim-A yang diperlukan untuk daur Krebs akan
berkurang sehingga laju reaksi daur Krebs terhambat dan produksi ATP terhenti.
Sebaliknya, bila jumlah ADP banyak (ATP sedikit) keseimbangan reaksi didorong
keatas (laju reaksi defosforilasi kompleks piruvat dehidrogenase bertambah
besar) sehingga kegiatan kompleks piruvat dehidrogenase bertambah. Akibatnya
reaksi dekarboksilasi piruvat menjadi koenzim-A naik, sehingga laju reaksi daur
Krebs bertambah besar dan produksi ATP bertambah banyak.
Kompleks piruvat dehidrogenase dengan sub unit
katalitiknya yang terfosforilasi (tak aktif) jumlahnya sama dengan sub unit
katalitik kompleks piruvat dehidrogenase (aktif). Jadi, jumlah siklus Krebs
yang berjalan dengan yang berhaenti jumlahnya sama (seimbang)
4. Seandainya
reduksi pada pembentukan L-gulonat dari glukuronat berhenti, kapan waktunya?
Seandainya terus-menerus. kenapa?
Jawab
:
Di
sini L-gulonat berperan, baik sebagai senyawa-antara dari jalur lingkar
metabolisme maupun sebagai prazat untuk biosintesis L-askorbat. Pembentukan
L-gulonat dari glukuronat tidak akan berhenti, melainkan akan terus menerus
terbentuk. Karena L-gulunat berperan sebagai prazat dalam pembentukan asam askorbat. Jika
pembetukan asam askorbat telah berlebih L-gulonat akan teroksidasi dan masuk ke
dalam jalur lingkar dan membentuk glukosa-6-P kembali. Contohnya; mangga yang
masih muda akan terasa masam sedangkan jika sudah masak, rasanya akan manis.
5. Pada
metabolime laktat kenapa laktat harus dirubah menjadi piruvat kembali? apa yang
terjadi jika gas CO2 berlebih?
Jawab:
·
Dalam keadaan normal, bila jumlah
persediaan oksigen dalam jaringan otot cukup banyak, piruvat tidak diubah
menjadi laktat melainkan didekarboksilasi menjadi asetilkoenzim-A. Melalui
jalur metabolisme glukoneogenesis, piruvat dapat diubah menjadi glukosa atau
glikogen.
·
Adanya CO2 yang berlebih
mendorong terjadinya oksalasetat dari piruvat. Reaksi bolak-balik
piruvat-laktat, seperti telah dibahas sebelumnya, merupakan jalur titik akhir
sitesis laktat. Metabolisme laktat berlangsung dengan terlebih dulu mengubahnya
kembali menjadi piruvat.
Ringkasan
materi
1. Fermentasi
alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol)
dan karbon dioksida.
2. Fruktosa, Galaktosa, Maltosa, Manosa, Sukrosa, Laktosa
mengalami reaksi fosforilasi menjadi fruktosa 1,6 difosfat, dengan isomerase
membentuk gliseraldehid 6 fosfat, dan pada akhirnya akan membentuk asam piruvat
untuk masuk ke dalam siklus krebs.
3.
Jalur Metabolisme Simpang Fosfoglukonat
juga di namai jalur metabolisme pentosa fosfat atau jalur simpang heksosa
monofosfat adalah Jalur metabolisme yang terjadi di dalam cairan sitoplasma,
proses yang menghasilkan NADPH dan pentosa (gula 5-karbon).
4. Jalur
glikolisis yang banyak di temukan pada bakteri. Pertama kali di temukan oleh
Michael Doudoroff dan Nathan Entner (1911–1975).
5. Pembentukan asam glukoronat dari glukosa 6-fosfat
merupakan tahap reaksi pertama jalur metabolisme glukosa yang akan menghasilkan
L-gulonat, dimana L-gulonat berperan sebagai senyawa antara dari jalur
metabolisme maupun sebagai perazat untuk biosintesis asam askorbat (vitamin C)
yang terjadi dalam tumbuhan dengan bantuan enzim L-glukonolakton dehidrigenase.
6. Komplek enzim piruvat dehidrogenase, juga mempunyai 2
macam enzim yang terdapat dalam subunit pengatur nya yaitu piruvat
dehidrogenase kinase dan piruvat dehidrogenase fosfatase. Kedua enzim ini
berperan dalam pengatur laju reaksi dekarboksilasi piruvat dengan cara
mengendalikan kegiatan subunit katalitik nya pada kompleks enzim piruvat
dehidrigenase itu sendiri.
7. Hasil reaksi oksidasi piruvat dari glikolisis menjadi
asetil Co-A merupakan suatu penghubung daus krebs, dengan cara mengubah NAD+
menjadi NADH dan pelepasan molekul CO2.
8. Penambahan gugus amino membentuk alanin dari piruvat dan
sebaliknya. CO2 berlebih mendorong terjadinya oksaloasetat dari
piruvat. Piruvat di dekarboksilasi menjadi asetil Co-A jika kandungan oksigen
cukup banyak. Metabolisme laktat berlangsung dengan kembali terbentuknya
piruvat. Piruvat di ubah menjadi glukosa atau glikogen dengan jalur
glukoneogenesis. Dekarboksilasi piruvat dengan mekanisme melepas CO2
membentuk asetaldehid yang kemudian diubah menjadi etanol.